Berpisah dengan Kakbah, Jamaah Menangis
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/05/berpisah-dengan-kakbah-jamaah-menangis.html
SUARA tangis pecah di pelataran
Masjidilharam pada Senin kemarin (1/5). Tetesan air mata jamaah umrah
Panji Mas Wisata tampak membasahi pipi. Tak terasa air mata mereka juga
membasahi lantai Masjidilharam. Tangis mereka pun menjadi bagian
kekhusukan usai melakukan tawaf wada.
Tawaf wada menjadi amalan terakhir bagi
orang yang akan meninggalkan Makkah. Ya, Senin kemarin di pengujung
waktu sebelum meninggalkan tanah suci Makkah-setelah melakukan rangkaian
ibadah umrah- jamaah Panji Mas Wisata melakukan tawaf wada.
“Tawaf wada ini adalah sebuah momen yang
paling berat dirasakan oleh setiap jamaah. Momen perpisahan dengan
Baitullah ini membuat mereka larut dalam suasana sedih bercampur haru
dengan penuh harap dan doa semoga Allah SWT memberi kesempatan bagi
mereka untuk dapat datang lagi suatu saat ke Baitullah, baik untuk
berhaji maupun umrah, ” kata pembimbing umrah Panji Mas Wisata, KH.
Abdul Latif Harun.
Sehari sebelum meninggalkan Makkah,
yaitu Minggu (30/4), jamaah juga melakukan umrah sunnah. Jika sebelumnya
mikat yang diambil adalah Tan’im, maka kali ini pembimbing mengajak
kami menuju mikat Jikranah. Mikat yang paling utama untuk memulai
langkah umrah ini terdapat sumur legendaris yang menjadi saksi bisu
perjuangan Rasulullah.
Sumur yang berada di sisi utara Masjid
Jijranah yang memiliki nama Bir Thoflah ini konon memiliki rasa
tersendiri dan mampu mengobati penyakit. Namun, sayang sumur tersebut
telah ditutup. Jamaah yang mampir ke Jikranah hanya bisa melihat
bangunan panjang berwarna krem.
“Untuk mengetahui letak sumur ini ada
rambu khusus berwama biru dengan tulisan Bir’u Jikranah ataau sumur
Jikranah, nah 300 meter ada bangunan berwarna krem,” jelas Abdul Latif
Harun.
Abdul Latif mengatakan, umrah yang
dilakukan ini adalah bagian dari program biro travel yang diberikan
kepada para jamaah. Paket wisata lainnya mengikuti, misalnya sebelum
menuju Jikranah para jamaah menuju Jabal Tsur, Jabal Rahmah, lalu menuju
Jabal Nur, Mina, Arafah, dan Muzdalifah.
“Kemarin kami melakukan umrah terakhir
dan alhamdulillah semua program umrah selama di Makkah berjalan dengan
baik,” katanya. Abdul Latif menjelaskan, usai berpisah dengan Kakbah,
jamaah mulai meninggalkan Makkah menuju Madinah pada Senin (1/5) pukul
141K) Waktu Arab Saudi (WAS).
Sementara itu, sebelum meninggalkan
Makkah, jamaah Panji Mas Wisata berbondong-bondong membawa air zam-zam
yang dimasukkan dalam botol. Jamaah sengaja menyediakan botol-botol air
mineral dengan berbagai ukuran, untuk diisi air zam-zam asli dari kran
yang telah disediakan.
Setiap melaksanakan salat lima waktu,
jamaah berburu air zam-zam untuk disi di botol air mineral tersebut.
Selain mengambil di kran-kran air yang tersebar di Masjidilharam, jamaah
juga mengambil di sekitar maulid atau tempat kelahiran Nabi Muhammad.
Tempat itu juga sangat ramai dikunjungi orang untuk mengambil air
zam-zam.
Salah seorang jamaah Panji Mas, Utomo
Dauwis, terlihat aktif membawa botol untuk diisi zam-zam yang terletak
di maulid ini. “Saya sengaja menyediakan setiap pergi salat ke masjid
bawa satu, dua botol untuk diisi air zam-zam. Ini untuk tambahan
oleh-oleh. Dan zamzam ini asli dari sumumya bukan air laut yang
disuling,” kata pria yang hobi makan gulai kepala kambing ini. (radar)
Posting Komentar