Pemkab Pemalang Boyong 160 Pejabat ke Banyuwangi
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/05/pemkab-pemalang-boyong-160-pejabat-ke.html
Rombongan pejabat dari Kabupaten Pemalang Jawa Tengah dan Pemprov Sumbar
menyimak paparan Asisten Administrasi Pemerintahan, Choiril Ustadi di
ruang rapat rempeg Jogo Pati.
BANYUWANGI – Setelah diterima Wakil
Bupati Yusuf Widyatmoko di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin
malam (3/5), rombongan Bupati Pemalang Junaedi giliran bertemu dengan
pimpinan SKPD untuk sharing di Aula Rempeg Jogopati kemarin (4/5).
Dalam pertemuan yang dipimpin Asisten
Pemerintah Choirul Ustadi itu, Bupati Junaedi membawa stafnya dan
anggota DPRD setempat sebanyak 160 orang. Kehadiran 160 pejabat Pemkab
Pemalang itu diterima Ustadi bersama rombongan tamu dari Pemprov
Sumatera Barat.
Ustadi mengatakan, Pemkab Banyuwangi
saat ini terus berbenah dalam berbagai hal, terutama tentang pelayanan
publik. Salah satunya yakni program smart kampung, program tersebut
bagaimana Pemkab mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi
(TI).
Sebagai kabupaten terluas di Pulau Jawa
dengan jarak desa dan pusat kota sangat jauh dengan waktu tempuh bisa
mencapai tiga hingga empat jam perjalanan. Sementara warga sangat butuh
dokumen yang harus diurus.
Warga harus datang menuju ke kantor
kecamatan atau pusat kota yang lokasinya cukup jauh, sehingga tidak
efisien. Dengan Smart Kampung itulah, secara bertahap administrasi
masyarakat desa cukup diselesaikan di tingkat desa.
Warga tidak perlu harus datang jauh-jauh
ke kota untuk hanya sekadar mengurus keperluan administrasi surat
menyurat. Untuk memotong jarak tersebut, Pemkab Banyuwangi memanfaatkan
teknologi informasi (TI).
“Sehingga yang berjalan datanya, bukan
orangnya. Saat ini sebagian desa sudah menerapkan Smart Kampung,
termasuk yang jauh dari pusat kota,” terang Ustadi. Seluruh satuan
kerja perangkat daerah (SKPD) di Banyuwangi juga merupakan super tim,
bukan superman.
Sehingga, seluruh persoalan bisa
terpecahkan dan terselesaikan dengan super tim. Apalagi, seluruh
persoalan publik di Banyuwangi juga harus terselesaikan dalam
waktu kurang dari empat jam.
“Intinya kami adalah satu tim, ibarat
tim sepak bola ada yang jadi penyerang ada yang jadi penjaga gawang,
jadi harus kompak dan bersama-sama,” jelas Ustadi. Banyuwangi sangat
membuka diri seluas-luasnya bagi daerah lain di Indonesia yang
akan melakukan kunjungan kerja.
“Semua kami buka lebar bagi yang mau
belajar, demi kemajuan negara kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya.
Sekretaris Kabupaten Pemalang, Syarifudin mengatakan, selama melakukan
kunjungan ke Banyuwangi tersebut, dia membawa 160 pejabat yang akan
disebar ke seluruh SKPD dan camat di Banyuwangi sesuai tupoksinya
masing-masing.
Mereka diwajibkan mencatat hasil kunker
ke Banyuwangi tersebut dan bisa mengimplementasikan untuk kemajuan
Kabupaten Pemalang. “Kami sangat senang bisa diterima dan belajar di
Banyuwangi, karena banyak kesamaan antara Banyuwangi dengan Pemalang,”
beber Syarifudin. (radar)
Posting Komentar