Polisi Sebut Pesilat Meninggal Karena Sakit
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/05/polisi-sebut-pesilat-meninggal-karena.html
Nur Febri Hidayatul Ismi
CLURING – Meninggalnya Nur Febri Hidayatul Ismi, 16, peserta pencak
silat asal Dusun Sumberkepuh, RT 3, RW 1 Desa Kedungwungu, Kecamatan
Tegaldlimo, setelah bertanding di Dusun Trembelang, Desa/Kecamatan
Cluring, oleh polisi disebut karena sakit.
Kapolsek Cluring, Iptu Bejo Madreas, mengatakan dari hasil rekam jejak
medis menyebut korban itu meninggal karena sakit. Itu berdasarkan
keterangan dokter di RS Al Huda Genteng yang menyebut ada cidera
paru-paru hingga menyebabkan keluarnya lendir bercampur darah.
“Korban sesak napas dan darah itu menyumbat Jantung sehingga Missi
jantung terganggu,” katanya. Untuk memastikan apakah kematian korban
disebabkan karena dipukul, Bejo mengaku telah memeriksa sejumlah saksi,
termasuk teman-teman korban dan keluarga korban.
“Pelatih pendamping serta rekan korban
menyebut kalau korban itu punya riwayat sakit asma. Saat bertanding di
Jember beberapa waktu lalu, korban juga sesak napas dan mimisan,”
ujarnya.
Keterangan dari teman korban itu, terang
dia, sebenarnya belum membuatnya puas. Akhirnya, meminta keterangan
keluarga korban. “Keluarga korban mengizinkan ikut bertanding, dan
keluarga menerima musibah itu,” jelas kapolsek.
Berdasar keterangan tim medis dan
keterangan sejumlah saksi, termasuk keluarga korban, polisi menyebut
kasus kematian Nur Febri Hidayatul lsrni bukan karena pencak silat.
“Korban meninggal karena karena penyakit yang diderita,” ungkapnya.
Seperti diberitakan harian ini
sebelumnya, Nur Febri Hidayatul Ismi, siswa pencak silat Persaudaraan
Setia Hati Terate (PSHT) Ranting SMAN 1 Tegaldlimo, meninggal sekitar
pukul 21.30, Sabtu (13/5).
Korban itu meningal saat mengikuti
pertandingan krida siswa III PSHT Cabang Banyuwangi yang diadakan di
Padepokan PSHT di Dusun Trembelang, Desa/Kecamatan Cluring. (radar)
Posting Komentar