Bocah SD Digilir Tiga Remaja
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/07/bocah-sd-digilir-tiga-remaja.html
Korban Teler setelah Dicekoki Miras dan Pil trex
CLURlNG
– Tiga kawanan remaja ini benar-benar sudah kebangetan. Mereka
memperkosa, FA, siswi SD yang masih berumur 12 tahun dengan cara
menggllir di samping jembatan Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan
Cluring.
Dari ketiga pelaku itu, satu di
antaranya berhasil ditangkap polisi. Pelaku yang berhasil diringkus
polisi itu berinisial, NE, 16, siswa SMP asal Desa Sraten, Kecamatan
Cluring. Sedang kedua pelaku yang berhasil kabur, berinisial MP, 16,
siswa SMP asal Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, dan FZ, 21, warga Dusun
Krajan, Desa Sraten.
“Pelaku yang
berhasil kita tangkap itu masih kita periksa di polsek,” cetus Kapolsek
Cluring, Iptu Bedjo Madreas melalui Kanitreskrim, Ipda Hariyanto.
Menurut kanitreskrim, dugaan pemerkosaan yang dilakukan ketiga pelaku
dengan cara menggllir, itu terjadi pada Kamis malam (29/6). Dan esok
harinya, orang tua korban yang tinggal di Desa Sraten, melaporkan ke
polsek.
“Dari laporan itu, kita
langsung bergerak,” katanya. Dugaan perkosaan dengan korban bocah SD
itu, terang dia, bermula sekitar pukul 19.00, korban oleh FZ, NE, dan MP
diajak minum minuman keras (miras) jenis arak Bali yang dicampur Big
Cola di jembatan belakang rumah FZ.
Selain mereka, sebenarnya masih ada dua
orang yang ikut pesta miras, yakni NT, 22, dan FR, 14, keduanya warga
Desa Sraten. “NT itu cewek dan FR cowok,” terangnya. Gara-gara terlalu
banyak minum miras, korban mabuk. Saat kondisi mabuk, FA oleh FZ dipaksa
minum pil trihexyrphenidyl atau trex hingga teler berat.
“Terlalu
banyak mimun miras dan trex, korban mabuk berat,” ungkapnya. Sebelum
mimunan habis, korban yang sudah teler itu selanjutnya dicabuli oleh MP
di sekitar jembatan dengan dicium lehernya dan dipegang payudaranya.
Sedang korban yang sudah mabuk, masih terus diberi miras hingga tidak
sadar.
“Setelah korban tidak sadar,
korban oleh FZ, NE, dan MP dibawa ke kamar rumah FZ,” bebernya. Di kamar
rumah milik FZ itu, FA yang sudah tidak sadar digarap oleh ketiga
pelaku. Di rumah itu, korban hingga pagi hari.
“NE
dan MP pada tengah malam pulang, dirumah tinggal FZ,” katanya pada Jawa
Pos Radar Genteng. Pada jumat pagi (30/7), korban yang baru sadar dari
mabuk akhirnya pulang sendiri. Melihat kondisi korban yang lemas,
membuat orang tuanya curiga dan langsung diinterogasi.
“Karena
didesak, korban menceritakan semua, dan orang tuanya langsung lapor ke
polsek,” terangnya. Dari laporan itu, polisi langsung bergerak dengan
minta keterangan korban dan memeriksakan untuk visum ke rumah sakit.
“Dari
keterangan saksi serta hasil visum, menunjukan korban dicabuli,” ujar
Hariyanto ditemui di ruang kerjanya Polsek Cluring kemarin (4/7). Dari
bukti-bukti itu, polisi langsung memburu ketiga pelaku tersebut.
Tapi
sayang, hanya NE yang berhasil ditangkap. Sedang dua temannya, FZ dan
MP berhasil kabur dan menghilang. “Kedua pelaku yang kabur kita masukkan
DPO (daftar pencarian orang),” cetusnya.
Pada
polisi yang memeriksa, NE mengaku selama dikamar rumah FZ itu hanya
menciumi pipi korban dan memegangi payudaranya. Itu dilakukan mulai
pukul 23.30 hingga pukul 24.00. “NE mengaku terus pulang,” ujarnya.
(radar)
Posting Komentar