Harga Tomat Murah, Petani Malas Panen
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/07/harga-tomat-murah-petani-malas-panen.html
GAMBIRAN – Panen bersamaan dan lesunya
pengiriman tomat untuk pasar luar daerah seperti Bali, menyebabkan harga
tomat di pasaran anjlok. Para petani, kini juga malas memanen karena
dianggap bisa merugi.
Salah satu
petani tomat, Yudi, 27, warga Desa/Kecamatan Gambiran, mengaku terlambat
memanen tanaman tomat miliknya karena keterbatasan tenaga selepas
Lebaran. “Waktu Hari Raya Idul Fitri mencari tenaga untuk memanen sangat
sulit, ya kita biarkan dulu,” katanya.
Selain itu, terang dia, harga tomat
kebetulan juga sedang turun. Sehingga, bila memaksakan diri untuk
memanen dengan membayar buruh, maka hasilnya akan menipis. “Harganya
sedang kurang bersahabat,” ucapnya.
Untuk
harga tomat, salah satu pedagang eceran sayur mayor, Rudi Hartono, 30,
asal Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, mengungkapkan saat ini harga
tomat di pasaran sangat murah, yakni mulai Rp 2.500 hingga Rp. 1.500
per kilogram. Padahal, harga pada Selasa (4/ 7) masih bertengger antara
Rp. 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogramnya.
“Harganya
berhenti pada Rp 1500 perkilogram, itu sangat murah,” ucapnya.
Anjloknya harga tomat itu, terang dia, karena beberapa hal, salah
satunya merosotnya kiriman tomat ke luar daerah seperti Bali, hingga
stok menumpuk di Banyuwangi.
“Kiriman ke Bali berhenti, akibatnya
harga tomat menjadi murah,” ucapnya. Tidak hanya itu, banyaknya petani
yang panen tomat secara bersamaan, juga menjadi penyebab harga tomat
semakin murah. Meski harganya murah, warga yang membeli tomat juga
sangat kecil.
“Saat ini yang panen tomat juga tambah banyak,” terangnya pada Jawa Pos Radar Genteng. (radar)
Posting Komentar