Bupati Anas Presentasikan Smart Kampung di Forum Walikota Malaysia
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/08/bupati-anas-presentasikan-smart-kampung.html
KUALA LUMPUR - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas diundang dalam acara Mayor Caucus atau pertemuan walikota di Malaysia, Rabu (9/8). Anas mempresentasikan tema "The Transformation of Banyuwangi: Challenges and Outcomes".
Anas mengatakan, merupakan kehormatan bagi Banyuwangi bisa
diundang dalam forum-forum internasional. Sebelumnya, Banyuwangi juga
diundang mempresentasikan pengembangan daerahnya di sejumlah negara
lain, seperti Jepang.
"Di forum seperti ini kita bisa mengambil pengalaman dari
kota-kota di Malaysia. Jadi saling mengisi. Recharge semangat, recharge
ide-ide, untuk bekal mengembangkan daerah ke depan. Belajar praktik
global untuk diterapkan sesuai kondisi lokal kami," ujar bupati 44 tahun
itu.
Para walikota di Malaysia juga dijadwalkan mengunjungi
Banyuwangi pada akhir tahun ini. "Kami juga akan wujudkan ini dalam
sister city biar mudah bersinergi dan saling berbagi," ujar Anas.
Dalam forum tersebut, Anas menyampaikan sejumlah inovasi
daerah. Di antaranya "Smart Kampung", sebuah program yang mendorong
pengembangan desa melalui pendekatan teknologi informasi, perbaikan
pelayanan publik, dan ekonomi. Banyuwangi mempunyai e-village budgeting
yang telah diadopsi sejumlah daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan
tata kelola keuangan desa, di mana di dalamnya ada e-monitoring system
untuk memantau perkembangan pembangunan desa dari nol sampai seratus
persen penyelesaian proyek.
"Desa adalah garda depan pelayanan. Karena Banyuwangi
adalah daerah terluas di Pulau Jawa, waktu tempuh dari desa ke pusat
kota bisa sampai dua bahkan tiga jam. Maka secara bertahap kami berupaya
membangun pelayanan berbasis teknologi di tingkat desa. Beberapa
dokumen kini cukup diselesaikan di desa, padahal dulu harus diurus di
pusat kota dan lama," ujarnya.
Anas juga menekankan pentingnya perubahan paradigma
birokrasi agar lebih responsif. Tidak ada daerah yang tumbuh tanpa
masalah, mulai dari masalah sosial, ekonomi, sampai keamanan. Tinggal
bagaimana merespons masalah tersebut untuk dicarikan solusinya.
Anas juga memaparkan soal inovasi pengembangan wisata di
mana Banyuwangi Telah berhasil meraih penghargaan dari Badan Pariwisata
Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations World Tourism
Organization/UNWTO) untuk kategori ”Inovasi Kebijakan Publik dan Tata
Kelola".
Penataan destinasi juga telah meningkatkan kunjungan
wisatawan. Untuk wisatawan domestik, dari tingkat kunjungan sekitar
500.000 wisatawan pada 2010 meningkat menjadi kisaran 4 juta orang pada
2016. Adapun wisatawan mancanegara naik dari kisaran 7.000 menjadi
75.000 wisman. Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi pun melonjak 1.340
persen dari 7.826 orang pada 2010 menjadi lebih dari 112.000 pada 2016.
"Insya Allah kami targetkan Bandara Banyuwangi akan ada
international flight secara langsung pada 2019. Pararel dengan itu kini
sedang dibangun marina terintegrasi oleh BUMN yang siap menampung
yacht-yacht," ujar Anas. (www.banyuwangikab.go.id)
Posting Komentar