Jasa Ekspedisi ke NTT Terkendala Cuaca
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/05/jasa-ekspedisi-ke-ntt-terkendala-cuaca.html
Pekerja mengemas tomat dalam peti kayu untuk dikirim ke daerah NTT
GENTENG-Kegiatan pengiriman kebutuhan pokok dari Banyuwangi ke daerah
Nusa Tengara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), selama ini
bergantung dari kondisi cuaca dan ombak.
Salah satu sopir angkutan ekspedisi, Heri Susanto ,41, mengungkapkan
perjalanan yang dijalani dari Banyuwangi menuju NTT cukup riskan. Selain
biaya operasional yang cukup mahal, juga harus berlomba dengan cuaca di
perairan Waekelo Sape yang sering tidak bersahabat.
“Biaya untuk pulang pergi itu antara Rp 13 juta sampai Rp 15 juta,”
katanya. Untuk mengirim barang itu, terang dia, waktu yang ditempuh bila
cuaca bersahabat itu paling cepat empat hari. Jika cuaca sedang buruk,
waktu yang diperlukan jauh lebih lama.
“Kalau bawa rempah-rempah dan bumbu
berisiko busuk di jalan,” ujarnya. Menurut Heri, perbandingan harga
rempah di Banyuwangi dan daerah tujuan seperti di NTT, itu bisa dua
banding sepuluh. Tapi, perbedaan itu sebenarnya sepadan dengan risiko
selama di perjalanan.
“Waktu lama dan biaya operasional
tinggi,” ungkapnya. Pernyataan itu dikuatkan oleh Jimi Asegaf, 43, warga
Dusun Kaliputih, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng yang biasa mengirim
rempah-rempah dan sayuran ke NTT.
Menurutnya, meski nyaris tidak ada
pesaing dari Banyuwangi, tapi jalur ekspedisi dan harga pasar di NTT
yang tidak menentu merupakan kendala tersendiri. “Kalau harga memang
lebih mahal, tapi pasnya berapa kita tidak tahu, kita gambling,”
jelasnya.
Berbeda dengan tujuan lain, Jimi
menyebut kepastian harga itu baru diketahui saat barang sudah sampai di
lokasi tujuan. “Barang datang baru tahu harganya berapa, ini yang bikin
was-was,” cetusnya. (radar)
Posting Komentar