Tanpa Catatan, DPRD Terima LPj APBD 2016
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/07/tanpa-catatan-dprd-terima-lpj-apbd-2016.html
Bupati Anas disaksikan Wabup Yusuf Widyatmoko dan pimpinan DPRD
menandatangani kesepakatan bersama LPj pelaksanaan APBD 2016 di kantor
dewan kemarin.
BANYUWANGI – Meski dalam proses pembahasan anggota terlihat garang,
namun anggota DPRD akhirnya menyetujui laporan pertanggungjawaban (LPj)
bupati terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) 2016 secara bulat kemarin (13/7).
Tidak hanya sekadar menyetujui, Badan Anggaran (Banggar) DPRD juga
mengapresiasi kinerja eksekutif lantaran berhasil melakukan efisiensi
anggaran sangat signifikan. Hal itu disampaikan pimpinan Banggar,
Ismoko, pada forum rapat paripurna pengambilan keputusan DPRD atas
diajukannya rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD 2016.
“Banggar sangat mengapresiasi kinerja
eksekutif selama 2016. Dari hasil pencermatan Banggar, khususnya untuk
neraca kas daerah ada efisiensi sangat signifikan,” ujarnya. Dikatakan,
neraca kas daerah per 31 Desember 2015 sebesar Rp 320,66 miliar.
Sedangkan di akhir tahun 2016, neraca kas daerah “hanya” sebesar Rp
86,56 miliar.
“Dan untuk kas
bendahara, pengeluaran tahu, 2015 sebesar Rp 415,47 miliar, sedangkan di
tahun 2016 turun menjadi Rp 286,94 miliar,” kata Ismoko. Sementara itu,
Ismoko menuturkan, dari hasil pembahasan Banggar bersama Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD), realisasi pendapatan daerah tahun anggaran
2016 mencapai Rp 2,8 triliun atau sebesar 91,84 persen dari target
senilai Rp 3,05 triliun.
Rinciannya, pendapatan asli daerah (PAD)
senilai Rp 367,87 miliar atau 4,14 persen lebih tinggi dari target
senilai Rp 353,26 miliar. Sedangkan transfer pemerintah pusat alias dana
perimbangan terealisasi sebesar Rp 1,84 triliun alias 85,55 persen dari
target yang mencapai Rp 2,15 triliun.
Masih
di sisi pendapatan daerah, transfer pemerintah pusat yang lain, yakni
berupa dana penyesuaian terealisasi sebesar Rp 174,38 miliar. Angka ini
setara dengan 99,82 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 174,71
miliar.
Di sisi belanja daerah, belanja dan
transfer daerah di tahun 2016 terealisasi sebesar Rp 3,09 triliun dari
target Rp 2,42 triliun atau sebesar 90,33 persen. Belanja daerah
dimaksud antara lain meliputi belanja operasi yang terealisasi sebesar
Rp 1,94 triliun atau 89,15 persen dari target.
Belanja
daerah terealisasi sebesar Rp 911,58 miliar atau setara dengan 91,05
persen dari target sebesar Rp 1 triliun. Selain itu, belanja tidak
terduga terealisasi sebesar 18,76 persen atau Rp 937,86 juta dari
target sebesar Rp 5 miliar.
Sedangkan
transfer yang terdiri dari transfer bagi hasil retribusi dan transfer
bantuan keuangan terealisasi sebesar Rp 239,24 miliar dari target
sebesar Rp 240,4 miliar atau setara 99,52 persen.
“Sehingga
per 31 Desember 2016 terjadi defisit realisasi sebesar Rp 289,67 miliar
yang merupakan hasil dari realisasi pendapatan daerah dikurangi
realisai belanja dan transfer daerah,” papar Ismoko.
Selanjutnya,
imbuh Ismoko, dari pos pembiayaan daerah, realisasi penerimaan
pembiayaan mencapai Rp 371,77 miliar alias 99,98 persen dari target Rp
371,84 miliar. Sedangkan pengeluaran pembiayaan tidak dianggarkan dan
tidak terealisasi. Dengan demikian, pembiayaan netto tahun 2016 sebesar
Rp 371,84 miliar.
“Sehinga sisa lebih
pembiayaan anggaran (silpa) tahun 2016 sebesar Rp 82,1 miliar. Baru
kali ini silpa kita “hanya” Rp 82 miliar,” cetus Ismoko disambut tepuk
tangan hadirin dan peserta rapat paripurna.
Usai
mendengar pemaparan Ismoko, Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana
Negara lantas meminta persetujuan para anggota dewan terhadap LPj
pelaksaanaan APBD 2016. Sontak, para wakil rakyat menyatakan setuju.
(radar)
Posting Komentar