Oknum Membawa 15 Botol Miras
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/04/oknum-membawa-15-botol-miras.html
TEGALDLIMO-Pesta minuman keras
(miras) yang diduga melibatkan dua oknum anggota Polsek Tegaldlimo, satu
petugas Perhutani, satu anggota LMDH bersama empat cewek yang dua di
antaranya berstatus pelajar, ternyata menenggak miras oplosan jenis
anggur dan bir.
Dalam pesta miras di salah satu kebun
jeruk Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo pada Sabtu sore (15/4),
mereka menghabiskan 15 botol lebih. “Saya tidak tahu persis jumlahnya,
tapi ada kalu 15 botol,” cetus ND, 14, salah satu cewek yang ikut
dalam pesta miras itu.
ND secara khusus pada Jawa Pos Radar
Genteng mengisahkan, pesta miras itu tidak direncanakan. Pada Sabtu
siang, kebetulan bertemu dengan temannya RT, 16 dan VR, 20, keduanya
warga Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, saat bermain di rumahnya,
NK, 20, di Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo.
“Kami ditelepon untuk diajak panen
jeruk,” terangnya. Karena diajak akan panen jeruk, dia bersama
tiga temannya langsung berangkat ke kebun jeruk di Desa Kalipahit,
Kecamatan Tegaldlimo.
Setiba di lokasi, sudah ada empat orang
yang tidak dikenal. Empat orang itu dua di antaranya anggota
polisi berinisial HS dan YD, satu orang petugas Perhutani berinisial SG,
dan anggota LMDH berinisial KS.
“Saya tidak ada yang kenal, katanya sih
anggota polisi dan Perhutani,” katanya. Salah satu dari empat lelaki
itu, jelas dia, menghubungi seseorang. Dan tidak lama, ada orang yang
datang sambil membawa botol miras.
“Selama berada di kebun jeruk, beberapa
kali dikirimi botol miras jenis anggur dan bir, semuanya ada kalau
15 botol,” ungkap warga Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar itu. ND
mengaku sebelum pesta miras itu bubar, pulang dulu bersama NK.
Sekitar dua jam kemudian, jelas dia,
ditelepon oleh VR. “VR bilang bersama RT berada di rumah Mbak NK, lalu
kami menuju ke rumahnya Mbak NK,” bebernya.
Di rumahnya NK itu, RT terlihat mabuk
berat. Kemudian, siswi salah satu SMA di Kecamatan Tegaldlimo itu
dimandikan ramai-ramai. “RT terus memanggil AP (pacarnya),” katanya pada
Jawa Pos Radar Genteng.
RT yang sudah teller berat itu, akhirnya
oleh ND dan VR diantar ke tempat AP yang saat itu berada di warung
kopi miliknya Pairin (bukan Diren seperti berita sebelumnya) di Dusun
Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar.
“RT kita tinggal di tempatnya Pak Pairin, disitu ada AP,” ungkapnya. (radar)
Posting Komentar