7 Puskesmas Adopsi Arsitektur Rumah Khas Oseng
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/05/7-puskesmas-adopsi-arsitektur-rumah.html
Bangunan Puskesmas Gitik mengadopsi Arstektur khas rumah Oseng.
BANYUWANGI – Komitmen Pemkab Banyuwangi
melakukan pembangunan tanpa menyingkirkan kearifan lokal kembali
terwujud. Kali ini, diwujudkan pemkab dalam melaksanakan pembangunan
tujuh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di kabupaten berjuluk The
Sunrise of Java.
Tujuh sarana kesehatan masyarakat, yakni
Puskesmas Gitik dan Puskesmas Gladag, Kecamatan Rogojampi; Puskesmas
Benculuk, Kecamatan Cluring dan Puskesmas Kedungrejo, Kecamatan Muncar.
selain itu, Puskesmas Kalibaru Kulon; Kecamatan Kalibaru; dan Puskesmas Songgon,
Kecamatan Songgon; dibangun dengan mengadopsi arsitektur rumah khas Suku
Oseng. Bupati Abdulah Azwar Anas mengatakan, pembangunan tujuh
Puskesmas tersebut merupakan hasil sinergi Pemkab Banyuwangi dan
pemerintah pusat. Total dana yang digunakan sebesar Rp 8,5 milliar.
“Ini bukan hanya soal arsitelaur, tapi
fungsinya dalam memperkuat layanan kesehatan di tingkat Preimer, yakni
Puskesmas. Bagi kami, Puskesmas adalah “Penjaga Gawang” kesehatan
masyarakat karena fungsinya sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Oleh karena itu, ruangannya pun harus
fungsional dan bisa mendukung seluruh aktivias,”ujar Anas. Bentuk
pembangunan puskesmas yang dimaksud antara lain berupa pembenahan ruang
rawat jalan, poli gizi, ruang kesehatan ibu dan anak, klinik sanitasi,
hingga pojok gizi.
Dalam merenovasi puskesmas, lanjut Anas,
Pemkab Banyuwangi tidak asal membangun. Selain untuk peningkatan
kualitas pelayanan, kenyamanan ruangan bagi pasien juga difikirkan.
“Salah satunya kami atur desainnya. Prototipe arsitektur bangunan khas
Using ini juga cocok untuk bangunan kesehatan karena memiliki sirkulasi
udara yang bagus. Saya kira ini kearifan lokal yang luar biasa bagi
masyarakat kita,” papar Anas.
Melengkapi desain bangunan yang
mengadopsi kearifan lokal arsitektur khas Suku Using, Pemkab Banyuwangi
juga menganggarkan untuk melengkapi sarana puskesmas yang lain. Selain
dari pemenuhan tenaga medis, juga melengkapi alat kesehatan di
puskesmas. Sehingga penanganan sejumlah penyakit dasar bisa dilayani
dengan baik di puskesmas.
“Kami ingin agar masyarakat tidak
sedikit-sedikit ke rumah sakit, namun cukup ke puskesmas saja karena
puskesmas terus kami lengkapi,” jelasnya. Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Banyuwangi dr. Widji Lestariono, menambahkan kinerja puskesmas
terus meningkat. Dari data Dinkes, persentase surat rujukan ke rumah
sakit yang dikeluarkan Puskesmas di Banyuwangi hanya 5 persen.
“Bila pemerintah secara nasional
mengamanatkan 10 persen, kami sudah mampu menekannya hingga 5 persen.
Artinya, hampir semua pasien tertangani di Puskesmas. Kalau pun dirujuk
ke rumah sakit, memang di luar kategori 155 penyakit yang ditangani di
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama,” pungkasnya.
(radar)
Posting Komentar