Jembatan Bambu Ancam Warga
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/05/jembatan-bambu-ancam-warga.html
TEGALDLIMO- Jembatan bambu dengan panjang sekitar 50 meter di Dusun
Ringinpitu Bayat, Desa Ringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, hingga kini
masih dimanfaatkan oleh warga. Jembatan yang dikelola oleh perorangan
itu, sudah ada sejak Indonesia belum merdeka.
Jembatan yang menghubungkan Desa Ringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo dengan
Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, itu dikelola oleh Suwarti, 60,
dan Sugiyem, 60, warga Desa Ringinpitu. “Setiap hari ada ratusan warga
yang melintas di jembatan ini,” kata Suwarti.
Menurut Suwarti, warga yang memanfaatkan
jembatan itu mulai anak-anak yang akan ke sekolah hingga para pedagang,
dan warga lainnya. “Setiap minggu itu ada bambu yang rusak, kita ganti
dan perbaiki dengan dana dari orang yang memberi saat melintas,”
ungkapnya.
Salah satu warga Desa Plampagrejo,
Erlanda, 45, menyampaikan jembatan bambu itu sudah ada sejak dirinya
belum lahir. Keberadaan jembatan itu sangat membantu warga yang akan
menyeberang ke Desa Ringinpitu atau ke Desa Plampangrejo. “Itu jalur
alternatif,” cetusnya.
Erlanda menyebut, bila tidak ada
jembatan bambu maka warga yang ingin ke Desa Ringinpitu atau ke Desa
Plampangrejo harus memutar sekitar lima kilometer. “Kalau harus lewat
Desa Sumberberas (Kecamatan Muncar), harus memutar hingga 10 kilometer,”
ungkapnya.
Warga berharap jembatan bambu itu bisa dibangun yang permanen. Sebab,
itu sangat dibutuhkan oleh warga. “Dulu ada yang survey dan mengukur,
tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan kapan mau dibangun,”
cetusnya. (radar)
Posting Komentar