Akibat Salah Hitung Skor
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/06/akibat-salah-hitung-skor.html
Juara ISC Akhirnya Masuk SMPN 1 Banyuwangi
BANYUWANGI
– Lima siswa peserta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur offline
yang semula tidak diterima di SMPN 1 Banyuwangi akhirnya bernapas lega.
Mereka akhirnya bisa diterima di sekolah yang beralamat di Jalan A.
Yani nomor 74 tersebut.
Kelima siswa tersebut adalah Jessica
Maharani, Allea, Unzila, Adinda Ayu, dan Anugrah. Keputusan diterima
kembali itu disampaikan oleh Kepala SMPN 1 Banyuwangi Samsuddin Ali,
kemarin. Dia menegaskan, dalam pengumuman Sabtu lalu (17/6) kelima siswa
tersebut awalnya tidak lolos.
“Ada
kesalahan penghitungan skor dari tim panitia SMPN 1 Banyuwangi. Lima
peserta yang awalnya tidak lolos, kini bisa masuk SMPN 1 Banyuwangi,”
tegas Samsudin kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.
Dijelaskan
Samsuddin, meski satu tim, harusnya skor sertifikat juara 1 ISC
nasional dihitung sebagai perseorangan. Dari hasil penghitungan, skor
juara nasional Pramuka dinyatakan mumpuni untuk lolos seleksi jalur
mandiri prestasi.
“Otomatis ada lima orang anak yang harus
masuk kuota,” imbuhnya. Sekadar diketahui, kuota PPDB di SMPN 1
Banyuwangi berjumlah 256 siswa. Berdasarkan aturan tiga jalur masuk, 10
persen untuk jalur mandiri prestasi dan sosial ekonomi, 80 persen untuk
jalur online, dan 10 persen lagi untuk jalur penelusuran minat bakat.
Kuota
jalur mandiri prestasi dan sosial ekunomi di SMPN 1 Banyuwangi terpaksa
ditambah. Batas kuota yang harusnya 25 peserta, kini berubah menjadi 30
peserta. Akibatnya, jatah PPDB jalur Penelusuran Minat dan Bakat (PMB)
10 Juli mendatang harus dikurangi.
“Rencananya
kuota jalur PMB berjumlah 26 peserta. Karena yang lima orang sudah
masuk jalur I, jadi kami batasi untuk 21 peserta saja,” jelas Samsuddin.
Sejak ditemukan kesalahan itu, lanjut Samsucidin, panitia segera
menghubungi orang tua pendaftar.
Kemarin
(18/6), seluruh orang tua siswa dipanggil oleh panitia PPDB.
Selanjutnya, lima juara nasional Pramuka ini bisa melakukan daftar ulang
yang berakhir hari ini. “Sekali lagi persoalan ini semata ada kesalahan
perhitungan skor,” tandasnya.
Salah
seorang wali murid, Kristin Natalia mengaku lega anaknya kembali
diterima di sekolah yang menjadi idamannya. Ketika dipanggil pihak
sekolah, dia juga dijelaskan kalau persoalan ini semata kesalahan
perhitungan skor. Sudah beres semua. Saya kemarin dipanggil untuk
menemui humasnya. Saya senang dan lega,” tandas ibu dari Jessica
Maharani tersebut. `
Diberitakan
sebelumnya, hasil PPDB SMP jalur offline sudah diumumkan Sabtu lalu
kemarin (17/6). Beberapa orang tua pendaftar kecewa karena anak mereka
yang juara nasional Pramuka ternyata tidak lolos.
Kesan
berbeda dirasakan Kristin Natalia, 38, ibunda Jessica Maharani,
pendaftar asal SDN 4 Penganjuran. Kristin mengaku kecewa mengetahui
hasil seleksi PPDB jalur prestasi kemarin. Sebab, Jessica dan empat
temannya asal SDN 4 Penganjuran dinyatakan tidak diterima di SMPN 1
Banyuwangi.
Dia mengaku kwcewa karena
pernah dijanjikan pejabat terkait. Kebetulan, Jessica Maharani dan
empat peserta lainnya, Allen, Unzila, Adinda Ayu, dan Anugrah pernah
menjadi Juara 1 tingkat nasional Indonesian Scout Challenge (ISC).
Kejuaraan
Pramuka ini berlangsung berjenjang dari tingkat kabupaten, tingkat
Provinsi Jawa Timur, hingga tingkat nasional yang dihelat di Jogjakarta.
Atas prestasi mereka menjadi juara nasional, para siswi SDN 4
Penganjuran tersebut diberi hadiah mengikuti camp di Amerika Serikat
selama sepekan.
Namun presstasi mereka yang moncer di bidang kepramukaan ternyata tidak direspons oleh pihak sekolah. (radar)
Posting Komentar