Mayat Sapran Menggantung di Pohon
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/06/mayat-sapran-menggantung-di-pohon.html
Sapran tewas menggantung di pohon rambutan di tengah kebun salak Dusun Krajan Wetan, Desa Wonosobo, Sabtu siang (10/6).
SRONO – Warga Dusun Krajan, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, digegerkan
dengan penemuan mayat yang telah membusuk, Sabtu siang (10/6). Saat
ditemukan, mayat berkelamin lelaki itu tubuhnya menggantung di pohon
rambutan yang ada di tengah kebun salak.
Korban yang tubuhnya sudah penuh dengan
belatung itu, ternyata Sapran, 65, warga setempat. Dugaan kuat, korban
yang diduga sudah meninggal sejak enam hari lalu itu bunuh diri karena
sedang mengalami depresi.
Mayat
Sapran kali pertama ditemukan Sukarno, 68, tetangganya sendiri. Sekitar
pukul 14.00, Sukarno pergi ke kebun salak untuk mencari kayu bakar.
Setiba di kebun, mencium bau busuk. “Saya penasaran, lalu mencari sumber
bau itu,” katanya.
Saat tiba sekitar pohon rambutan,
Sukarno terperanjat melihat sosok mayat yang menggantung di pohon
rambutan. Di leher mayat itu, ada tali yang menghubungkan ke pohon
rambutan. “Mayatnya sudah membusuk dan sulit dikenali wajahnya,”
ujarnya.
Takut dengan apa yang
dilihat, Sukarno melaporkan pada ketua RT, Slamet, 48, dan Kepala Dusun
Krajan Wetan, Desa Wonosobo, Supriyanto, 47. Selanjutnya, penemuan mayat
itu dilaporkan ke polsek.
“Ada
penemuan mayat, anggota langsung ke lokasi kejadian. Kita lakukan olah
TKP untuk menyelidiki apakah ada indikasi kekerasan atau tidak,” kata
Kapolsek Srono, AKP Mulyono kemarin (11/6).
Kapolsek menyebut jenazah korban sudah
membusuk dan penuh dengan belatung. Malahan, wajahnya sudah rusak hingga
sulit dikenali. ” Keluarga ada yang bisa mengenali, juga pakaian yang
dikenakan,” terangnya.
Dari hasil
pemeriksaan tim medis, terang dia, pada tubuh korban yang menggantung di
pohon rambutan itu tidak ada yang mencurigakan. “Korban menggantung,
dilehernya ada kain warna cokelat yang mengikat ke pohon. Diduga kuat
korban ini bunuh diri,” ungkapnya.
Oleh
polisi dengan dibantu warga, jenazah korban selanjutnya diturunkan dan
di masukkan ke dalam kantong mayat. Sekitar pukul 17.00, korban ke RSUD
Genteng untuk menjalani pemeriksaan.
“Hasil
dari pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,”
cetusnya. Setelah dipastikan korban tewas karena bunuh diri, jasad
korban langsung dimandikan di rumah sakit.
“Setelah dibersihkan dan dimandikan, jenazah korban diminta oleh keluarganya untuk dimakamkan,” pungkasnya. (radar)
Posting Komentar