Sambut Hari Kemerdekaan, Banyuwangi Gelar Pawai Kebangsaan
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/08/sambut-hari-kemerdekaan-banyuwangi.html
BANYUWANGI – Memperingati Hari
Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia, Banyuwangi menggelar pawai
kebangsaan, Minggu (13/8). Pawai tersebut berlangsung meriah, tidak
hanya diikuti pelajar dan masyarakat umum, namun juga melibatkan para
turis asing.
Beragam kesenian Indonesia ditampilkan
oleh pelajar-pelajar Banyuwangi. Ada yang membawakan kesenian
Ondel-ondel Jakarta, Barongsai, serta Barong dan Leak Bali. Tak
ketinggalan, ada juga kesenian asli Bumi Blambangan seperti Gandrung,
Jaranan, Kuntulan, Seblang dan Barong Using.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
mengatakan pawai kebangsaan ini rutin digelar setiap tahun. Beragam
kesenian dan adat budaya nusantara ditampilkan untuk mengingatkan semua
warga akan kebhinnekaan bangsa ini.
“Keberagaman bangsa kita tampilkan dalam
sebuah pawai. Peringatan kemerdekaan ini kita manfaatkan sebagai
momentum agar kita semua selalu menjaga kebhinnekaan ini,” kata Anas.
Pawai ini diikuti ribuan peserta yang
merupakan pelajar tingkat SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan umum. Bahkan sejumlah
turis asing juga tampak antusias menjadi peserta pawai. Anna Guyer salah
satunya, bule asal Swiss ini mengaku senang bisa menjadi bagian dari
perayaan HUT Kemerdekaan ke -72 RI di Banyuwangi.
“Saya excited sekali. Meskipun agak
gerah karena cuacanya cukup terik, saya sangat senang bisa ikut pawai
ini. Banyuwangi oke banget, orangnya ramah, alamnya bagus, budayanya
juga wonderful,” ungkap Anna yang saat itu mengenakan kostum penari
Gandrung.
Hal serupa diungkapkan oleh Sophie
Rohrer. “Fantastic, saya belum pernah ikut karnaval sebelumnya, ternyata
menyenangkan. Ternyata Banyuwangi punya banyak sekali kesenian dan
tradisi,” akunya kagum.
Karnaval yang mengambil start dari depan
Kantor Pemkab Banyuwangi dan finish di Taman Blambangan ini, diawali
dengan penampilan barisan pengibar bendera merah putih, yang secara
berturut-turut diikuti barisan di belakangnya. Ada barisan drum band,
lalu diikuti barisan pemuda dengan kostum yang memvisualisasikan
kebhinekaan suku dan adat istiadat di bumi nusantara. Ada Suku Dayak,
Madura, Minang Kabau dan masih banyak lagi.
Tak ketinggalan, sajian apik fragmen
yang mengisahkan beragam tradisi dari berbagai daerah di Indonesia.
Seperti tradisi Ma’nene dari Tana Toraja Sulawesi, Sekaten Jogjakarta,
dan Karapan Sapi Madura.
“Melalui pawai kebangsaan ini kita ingin
menampilkan Indonesia dalam bentuk mini. Wujud Indonesia yang kaya akan
ragam budaya, etnis, adat istiadat dan agama. Dengan semangat
kemerdekaan, kita satukan tekat dan langkah menjaga keberagaman ini,”
kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Banyuwangi, Djajat Sudrajat, saat
melepas peserta pawai.
“Mari jadikan perbedaan sebagai kekuatan
kita untuk membangun daerah. Bersama-sama kita majukan pariwisata
Banyuwangi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” lanjutnya.
Selain atraksi yang merepresentasikan
kebhinekaan Indonesia, keanekaragaman potensi seni budaya yang dimiliki
Banyuwangi juga tersaji apik lewat kostum Banyuwangi Ethno Carnival
(BEC), juga ada penampilan kostum daur ulang dari bahan-bahan bekas
pakai.
Alunan musik khas Banyuwangi yang rancak
semakin membuat pawai yang diadakan dalam rangka memeriahkan peringatan
HUT RI ke-72 tersebut berlangsung atraktif dan tidak membosankan.
Pesertanya pun terlihat antusias menampilkan atraksinya.
Seperti yang diungkapkan Devi Aulia
Ulfa, siswi kelas 11 SMAN I Banyuwangi yang mengaku menyiapkan khusus
untuk karnaval ini. “Meski saya beberapa kali ikut even Banyuwangi
Festival, tapi karnaval Agustus ini rasanya beda. Senang saja melihat
beragam baju adat nusantara dan kesenian daerah lain,” kata Devi.
(banyuwangikab.go.id)
Posting Komentar