Mesin Mati di Atas Rel, Pikap Remuk Ditabrak KA Probowangi
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2018/01/mesin-mati-di-atas-rel-pikap-remuk.html
SINGOJURUH – Kecelakaan di lintasan
kereta api (KA) tanpa palang pintu, kembali terjadi. Kali ini, mobil
pikap Mitsubishi dengan nomor polisi P 8285 VO yang disopiri Nur
Mulyono, 55, hancur di bak kiri setelah ditabrak oleh KA Probowangi
jurusan Banyuwangi-Surabaya di Dusun Tegalmojo, Desa Gumirih, Kecamatan
Singojuruh, kemarin (23/1).
Tidak ada
korban dalam kecelakaan itu, sang sopir Nur Mulyono bersama istrinya,
Rasinah, 55, warga Dusun Krajan, Desa Setail, Kecamatan Genteng,
berhasil selamat dan hanya mengalami luka dibagian dahi.
“Korban
langsung dibawa ke Puskesmas Singojuruh, karena lukanya cukup parah
langsung dirujuk ke RS Al- Huda Genteng,” terang Kanitlantas Polsek
Rogojampi, Ipda Heru Selamet melalui anggotanya, Aiptu Suyatmo.
Menurut anggota lantas itu, kecelakaan
yang terjadi sekitar pukul 11.30 itu, berawal saat mobil pikap yang
mengangkut mebeler dan disopiri Mulyono dan didampingi istrinya Rasinah
itu melaju dari arah timur.
Saat akan
melintas di lintasan KA tanpa palang pintu yang ada di Dusun Tegalmojo,
Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, mobil pikap ini menyalip truk yang
ada di depannya. “Pikap nyalip truk yang sedang berhenti karena ada
kereta,” terangnya.
Diduga, terang dia, sopir pikap ini
tidak mengetahui kalau ada KA Probowangi akan melintas dari arah
selatan. Karena jarak sudah dekat, pikap yang sedang berada di rel
langsung dihantam oleh sepur itu. “Saat mobil berada di atas rel itu
mesinnya mati, jadi langsung ditabrak sepur,” ungkapnya.
Kerasnya
benturan akibat ditabrak Sepur, masih kata dia, membuat mobil pikap itu
langsung berputar arah. Sopir dan istrinya yang ada di dalam mobil,
mengalami luka akibat benturan itu. “Sopir mengajak istrinya, keduanya
dibawa ke Puskesmas,” cetusnya.
Salah
satu saksi mata, Taufik, 34, mengaku melihat persis kejadian tersebut.
Sopir pikap terlihat tancap gas menyalip truk yang sedang berhenti,
karena ada sepur yang akan lewat. “Padahal semua kendaraan yang ada di
depannya berhenti, tapi pikap ini menerobos,” kata lelaki yang tinggal
di Dusun Tegalmojo, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh tersebut.
Saat
kejadian itu, terang dia, banyak warga yang mengetahui kalau sopir itu
seperti emosi. Istrinya yang mengetahui kereta sudah dekat, juga
langsung menjerit. “Kereta sudah membunyikan klakson untuk memberikan
isyarat,” ungkapnya yang saat kejadian berada di bengkel di barat rel
KA.
Taufik menyebut lintasan KA tanpa
palang di lokasi kejadian itu memang sangat berbahaya. Walaupun sudah
ada isyarat lampu, tetapi tidak berguna karena lama mati. “Hanya saat
hari raya atau hari-hari besar saja ada penjaga,” terangnya.
Sementara
itu, Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), Eko Kasijanto, mengatakan
sopir pikap tidak melihat perlintasan. Padahal, pihaknya sudah
memberikan imbauan dengan memasang rambu dengan tulisan, Berhenti Tengok
Kiri dan Kanan Sebelum Melintasi Rel. “Lokomotif sudah membunyikan
klakson hingga terdengar keras,” katanya.
Akibat
kecelakaan itu, terang dia, pihak KAI tetap akan mengurus jasa raharja
untuk korban. Pihaknya juga berusaha untuk membenahi lampu isyarat yang
ada diperlintasan tersebut. “Kita akan benahi lampunya,” tegasnya.
(radar)
Posting Komentar