Peserta Festival Sastra Tembus 1.200
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/04/peserta-festival-sastra-tembus-1200.html
BANYUWANGI – Lomba mewarnai
mengawali rangkaian Festival Sastra yang dipusatkan di halaman Stadion
Diponegoro, pagi kemarin. Even spektakuler yang digagas Jawa Pos Radar
Banyuwangi (JP-RaBa) dengan kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah ini
diikuti 480 anak TK dari penjuru Banyuwangi.
Di bawah tenda terpal yang sejuk, anak
duduk lesehan sembari menggoreskan krayon di atas koran JP-RaBa
bergambar bocah membaca buku. Waktu dua jam yang disediakan panitia
benar-benar dimanfaatkan peserta untuk berlomba mewarnai.
Goresan krayon itu muncul beraneka
kreasi. Ada yang sekadar mewarnai, ada pula yang menambah pernik-pernik
coretan agar gambar yang diwarnai lebih hidup. Setelah dinilai oleh tim
juri, dari 480 peserta tersebut, diambil 30 yang terbaik.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi,
anak-anak begitu bersemangat mengikuti lomba. Mereka datang sejak pagi
diantar orang tuanya. Venue yang disediakan panitia, full
dengan anak-anak yang berseragam masing-masing TK.
“Kegiatan seperti ini bagus untuk
melatih keterampilan mewarnai. Kalau bisa digelar setiap tahun,’’
ujar Santika, 36, orang tua asal Glagah yang mendampingi anaknya.
Sementara itu, sebelum lomba mewarnai dimulai, panitia melaunching
rangkaian Festival Sastra.
Total peserta festival sastra yang kali
pertama digelar di Banyuwangi 1.200 siswa dari penjuru Banyuwangi.
Peluncuran ditandai dengan menabuh gong oleh Plt. Sekkab Banyuwangi
Djajat Sudrajat.
Turut mendampingi Sekkab, Ketua
Pengadilan Negeri Banyuwangi Timur Pradoko, Kepala Kejaksaan Negeri Anak
Agung Sayang Adyana, Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Abdul Kadir,
Direktur JP-RaBa Samsudin Adlawi, dan anggota DPRD Heksa Sudarmadi.
Direktur JP-RaBa secara simbolis juga
menyerahkan buku berisi puisi dan cerpen karya peserta. Buku yang masih
disegel itu diserahkan kepada kepala Perpustakaan dan Arsip
Daerah Abdul Kadir.
”Inilah waktunya, penggemar sastra, para
pembaca bertemu dengan penulis dan saling berbagi pengalaman dan
pengetahuan. Sekaligus even ini juga wadah bagi pelajar untuk
mengembangkan potensi dirinya dalam kesusasteraan,” jelas Djajat dalam
sambutannya mewakili Bupati Abdullah Azwar Anas.
Rangkaian Festival Sastra digelar mulai
26 hingga 29 April. Rangkaian kegiatan itu adalah lomba mewarnai, baca
puisi, bercerita, menulis puisi, menulis cerpen, dan implementasi
biografi. Usai membuka Festival Sastra, Sekkab Djajat Sudrajat
didampingi pejabat lain meninjau langsung lomba mewarnai.
Djajat melihat dari dekat kreativitas
siswa Taman Kanak Kanak (TK). Kejelian dan kemahiran siswa dalam
mengkolaborasikan warna dalam sebuah gambar yang termuat di
koran JP-RaBa menjadi titik tekan dalam lomba mewarnai.
Gambar yang diwarnai bertema membaca.
Siswa memainkan warna untuk mendapatkan formula terbaik dalam karyanya.
Hasilnya dewan juri memilih 30 karya peserta yang masuk dalam kategori
terbaik.
Dari puluhan karya yang masuk penilaian,
karya Hafisha Ayu Salsabila dari TK Islam Darul Falah menjadi karya
terbaik yang dipilih tim juri. Juri menilai, karya yang ditampilkan
oleh Hafisah sudah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan
oleh panitia.
Kreativitas, kerapian, kebersihan, dan
komposisi warna yang diracik oleh siswa TK Islam Darul Falah ini sudah
pas. “Paduan warnannya pas dan hidup,” ujar Rahman Bayu Saksono, salah
satu tim juri dari Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Selain lomba mewarnai, rangkaian
kegiatan Festival Sastra lainnya akan digelar mulai Kamis (27/4) pagi
ini. Aula dan ruang baca Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah akan
menjadi tempat gelaran lomba baca puisi dan bercerita. Untuk
kelancaran, panitia meminta agar peserta datang lebih awal.
“Lomba baca puisi dan bercerita akan
dimulai pukul 07.00. Jadi sebaiknya datang sebelum pelaksanaan. Sekalian
bisa pelajari dulu panggung dan lainnya,” imbau Gerda Sukarno Prayuda,
Ketua Panitia Festival Sastra. (radar)
Posting Komentar