Dari 800 Peserta, yang Lolos 75 Orang



GIRI – Wajah sedih dan haru terpancar dari ratusan siswa-siswi peserta seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di ruang indoor GOR Tawangalun, sore kemarin. ltu terjadi setelah Dispora bersama Kodim 0825, Lanal Banyuwangi, Kesbangpol dan Polres Banyuwangi mengumumkan nama-nama anggota Paskibra yang lolos seleksi.

Dari sekitar 800 peserta, yang lolos seleksi 75 orang, Bagi yang lolos akan menjadi Paskibra untuk upacara kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang. Sebelumnya Dispora telah melakukan tiga tahap seleksi dari tiga lokasi berbeda di Banyuwangi.


Untuk wilayah kota dipusatkan di GOR Tawangalun. Sedangkan untuk wilayah Zona 2 yang yang meliputi Kecamatan Songgon hingga Kalibaru dilaksanakan di kantor Kecamatan Genteng. Untuk zona 3 seleksi untuk wilayah Kecamatan Srono hingga Pesanggaran dilaksanakan di SMAN 1 Purwoharjo.

Mereka yang terbaik dari tiga zona kemudian dikumpulkan kembali dalam tahap pemantauan akhir (pantukhir) yang kemudian menghasilkan 75 siswa-siswi terbaik dari total sekitar 800 peserta yang telah diseleksi sebelumnya.



“Mereka yang dipilih oleh pelatih dan panitia sudah memenuhi persyaratan mulai dari fisik dan mental. Kita harap yang tidak terpilih tidak  kecil hati karena mereka yang sudah masuk tahap seleksi juga memiliki kualitas yang cukup  baik,” ujar Kepala Dispora Banyuwangi, Wawan Yadmadi.

Selanjutnya sesuai dengan tradisi sebelumnya, ke-75 Paskibra akan dikarantina selama satu bulan lebih. Dalam karantina tersebut, mereka akan kembali digembleng untuk menjadi pasukan pengibar bendera yang benar-benar siap baik secara fisik maupun mental.

“Nanti tanggal 27 Juli mereka akan memulai karantina. Seleksi sengaja kita selenggarakan lebih awal. Tahun ini kita harap mereka yang kita seleksi bisa lebih sempurna, karena fokus kita selain menjadi Paskibra Kabupaten, salah satu dari mereka kita target bisa lolos sampai ke Istana tahun depan,” jelas Wawan.

Sementara itu, Ketua Kordinator Tim Pelatih Paskibra Banyuwangi, Kapten (Inf) Jaenuri menambahkan, pada tahap pantukhir, tim pelatih benar-benar kesulitan untuk bisa mencari yang terbaik di antara mereka yang terbaik.

Sampai kemudian mereka bisa menemukan ke 44 pasukan putra dan 31 pasukan putri yang dianggap layak dan nilainya secara akumulatif cukup tinggi sebagai calon paskibra. “Ada beberapa penyakit yang kita hindari seperti sesak napas dan epilepsi untuk memilih anggota Paskibra.

Kadang itu sulit terlihat saat seleksi awal. Pelatih tadi harus benar-benar jeli sebelum mendapatkan yang terbaik,” tegas Jaenuri.  Dalan seleksi pantukhir, sekolah- sekolah di wilayah Zona 1 atau Kecamatan Banyuwangi dan sekitarnya masih mendominasi untuk jumlah anggota yang lolos seleksi Paskibra.

SMAN 1 Glagah dan SMAN 1 Giri sama-sama mendominasi dengan 10 siswa untuk SMAN 1 Glagah dan 8 siswi. Kemudian 8 siswa dan 6 siswi untuk SMAN 1 Giri.

“Di awal kita berharap bisa menyeluruh dari Kalibaru sampai Wongsorejo. Meskipun jumlahnya belum banyak tapi kita melihat mereka yang terpilih sudah menyebar dari semua wilayah di Banyuwangi,” imbuh Imam, salah satu pelatih. (radar)

Posting Komentar

News TerPopuler

IKLAN

Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner
Link Banner
item