Kuatkan Ideologi Pancasila, Mendagri Libatkan Untag Banyuwangi
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/06/kuatkan-ideologi-pancasila-mendagri.html
Mendagri Tjahjo Kumolo menyerahkan MoU kepada Rektor Untag Andang Subaharianto di halaman Kemendagri.
JAKARTA banyuwanginews.com – Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Drs.
Andang Subaharianto, MHum menandatangani memorandum of understanding
(MoU) bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.
MoU bernomor 319/Sek-2/ R-UT/V /2017 tersebut diserahkan oleh Mendagri
kepada Rektor Untag saat upacara Hari Lahir Pancasila di halaman
Kantor Kementerian Dalam Negeri Jakarta Pusat, kemarin pagi (1/6).
Untag terpilih bersama 50 perguruan tinggi lain di Indonesia. MoU antara
Rektor Untag dan Mendagri itu memuat kerjasama dalam penguatan ideologi
Pancasila, wawasan kebangsaan, bela negara, dan revolusi mental.
Ruang lingkupnya meliputi
penyelenggaraan pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di
bidang ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan, bela Negara, dan revolusi
mental. Selain itu, menfasilitasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di bidang ideologi Pancasila, wawasan
kebangsaan, bela Negara, dan revolusi mental.
Upaya-upaya atau kegiatan lain dalam
rangka peningkatan kualitas SDM di bidang ideologi pancasila, wawasan
kebangsaan, bela negara, dan revolusi mental. Rektor Untag, ANdang
Subaharianto menjelaskan, nota kesepahaman itu berlaku selam tiga tahun
terhitung sejak ditandatangani.
Namun, MoU dapat diperpanjang sesuai
kesepakatan antara Untag dan Mendagri. MoU tersebut adalah wujud
kepercayaan pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri terhadap Untag
Banyuwangi untuk turut mengembangkan dan mengawal Pancasila, NKRI,
wawasan kebangsaan, dan revolusi mental.
“Baik dalam bentuk penelitian atau
kajian maupun implementasi,” cetusnya kemarin. Diakui, hal itu sekaligus
tantangan yang tidak mudah. Oleh karena itu, Untag akan menjawabnya,
antara lain dengan membentuk Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan.
Lembaga tersebut nantinya akan fokus
pada penelitian atau kajian pada isu-isu terkait Pancasila dan
kebangsaan. Termasuk model sosialisasinya. Mengapa juga kebijakan?
Karena, Pancasila itu bentuk konkritnya nanti berhubungan dengan
kebijakan pemerintah.
“Pusat Studi Pancasila dan Kebijakan
nanti harus mampu berkontribusi dalam perumusan kebijakan pemerintah,
baik pusat maupun daerah,” terangnya. Dari perspektif negara Pancasila,
lanjut Andang, tantangan yang di hadapi Indonesia ke depan memang tidak
ringan.
Bukan hanya paham radikalisme atau
ekskusifisme yang anti Pancasila. Tetapi juga neoliberalisme yang
cenderung menghalangi dan memperlemah peran negara dalam melindungi
rakyatnya.
Nah, Mendagri menilai, perguruan tinggi
sangat strategis untuk mewujudkan negara Pancasila. “Hal ini membutuhkan
komitmen yang tinggi, dan saya mengajak teman-teman Untag untuk
menyambut baik kepercayaan ini,” tegas rektor Untag itu.
Kemarin pagi, Rektor Untag memang
diundang secara khusus untuk mengikuti upacara peringatan Harlah
Pancasila di halaman Kantor Kemendagri Jalan Medan Merdeka Utara No 7
Jakarta Pusat.
Selain Untag, hadir juga 62 pimpinan
perguruan tinggi lain di Indonesia. Pada saat upacara tersebut dilakukan
penandatanganan dan penyerahan MoU kepada 50 perguruan tinggi, Komisi
Penyiaran Indonesia, Pimpinan Operator seluler Seluruh Indonesia, dan
Ketua Dewan Pers Indonesia.
MoU tersebut berisi kerjasama penguatan
ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan, bela negara, dan revolusi
mental. Dalam upacara tersebut juga dilakukan pembacaan deklarasi oleh
Presidium Forum Pusat Kajian Pancasila dan Kebangsaan. (radar)
Posting Komentar