Pejalan Kaki Tewas Disambar Sepur
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/10/pejalan-kaki-tewas-disambar-sepur.html
Korban saat dievakuasi oleh petugas
GLENMORE – Warga yang tinggal di sekitar Kebun Kalisepanjang Glenmore, digegerkan dengan penemuan mayat dengan jenis kelamin lak-laki di pinggir rel kereta api (KA) kemarin (16/10). Saat ditemukan di pinggang kanan tampak robek. Dugaan sementara, pria bertubuh besar itu tewas setelah ditabrak sepur.
Saat ditemukan warga, identitas korban tidak diketahui. Oleh anggota Polsek Glenmore, akhirnya dikirim ke RSUD Genteng untuk dilakukan pemeriksaan. “Korban itu bukan orang sekitar TKP, dan korban tidak membawa kartu identitas sama sekali,” cetus Kapolsek Glenmore, AKP Mujiono.
Identitas korban baru diketahui saat salah satu keluarga datang ke kamar mayat RSUD Genteng. Dari keterangan keluarga, korban itu ternyata Slamet Riadi, 53, warga Dusun Krajan, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi. “Kita sebar foto dan kabarkan ke radio, akhirnya da keluarganya yang datang,” katanya.
Menurut Kapolsek, tidak ada yang tahu penyebab korban meninggal dunia dengan luka di pinggang itu. Tapi dari informasi yang di dapat, dugaan kuat korban itu tewas karena disambar oleh KA. “Meninggal karena tertabrak kereta api,” terangnya.
Sementara itu, humas PT KAI Daops IX, Luqman Arif, saat dihubungi melalui telepon mengatakan korban itu tertabrak KA Tawang Alun jurusan Malang-Banyuwangi, sekitar pukul 22.49. “Tertabrak KA Tawang Alun,” katanya.
Saat kejadian, terang dia, masinis KA, Andriawan, melaporkan saat perjalanan melintas di KM 46+900 atau antara Stasiun Glenmore dengan stasiun Sumberwadung sempat sempat menemui orang berjalan di rel.
Agar orang itu tidak tertabrak, masinis sudah melakukan peringatan dengan membunyikan klakson berkali-kali, namun orang itu tidak menghiraukan.”Saat itu dikira sudah bisa menghindar,” jelasnya.
Masinis Andriawan baru tahu kalau pejalan itu tertabrak saat berhenti di Stasiun Kalisetail, Kecamatan Sempu. Saat itu, dilihat pada lokomotif ada bercak darah. “Masinis langsung melaporkan ke pusat pengendalian dan ke stasiun untuk ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Sementara itu, Abdullah, 62, salah satu kerabat korban saat ditemui Jawa Pos di RSUD Genteng, mengungkapkan korban itu memang memiliki kebiasaan berjalan-jalan ke sejumlah tempat, termasuk menyusuri jalur kereta api.Sejak kecil dia memang memiliki kelainan. “Dia itu agak kurang normal,” jelasnya.
Abdullah mengaku kalau korban itu meninggal setelah mengetahui ada postingan di facebook. Biasanya, saat bepergian itu korban membawa salinan identitas. “Biasanya itu saya titipi KTP, ini juga sempat dicari-cari,” jelasnya sambil menyatakan menerima meninggalnya korban ini. (radar)
Posting Komentar