Terserang DBD, TKI Banyuwangi Meninggal di Singapura
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/05/terserang-dbd-tki-banyuwangi-meninggal.html
Sugiman menunjukan foto anaknya Fina Fatmasari yang meninggal di Singapura.
MUNCAR Kabar duka kembali datang dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang
sedang bekerja di luar negeri. Fina Fatmasari, 20, asal Dusun Tegalpare,
Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, pada Rabu (17/5) meninggal di
Singapura karena terkena demam berdarah dengue (DBD).
Kabar Fina meningal di tempatnya bekerja itu, disampaikan oleh orang
tuanya, sugiman, 56, dan Sugirah, 52, kemarin (18/5). “Hampir dua bulan
dia (lina) tidak memberi kabar, tiba-tiba saya mendapat kabar seperti
ini (meninggal) kata sugiman.
Saat dikabari putrinya meninggal, sugiman mengaku sedang merumput di
sawah. Saat itu, didatangi oleh Kepala Dusun (Kadus) Tegalpare, Desa
Wringin Putih, Komar. “Saya oleh pak Kadus diajak pulang, awalnya saya
juga tidak mau karena pekerjaan belum selesai,” ujarnya .
Saat menjemput di sawah, terang dia,
Komar tidak menceritakan apa-apa. Setiba di rumah, ternyata sudah ada
Heri, orang yang dulu memberangkatkan Fina ke Singapura. “Saya langsung
tanya ke Heri kabar Fina, dan diberitahu kalau anak saya itu meninggal
karena sakit,” ungkapnya.
Menurut sugiman, putrinya yang bekerja
sebagai perawat bayi itu sudah dua tahun menjadi TKI. Sebelum meninggal
karena terserang DBD, sempat dirawat di salah satu rumah sakit selama
tiga hari.
“Mendengar kabar itu, saya langsung
lemas, meningalnya itu Rabu malam (17/5),” cetusnya. Meningalnya Fina
ini, langsung dilaporkan pemerintah desa untuk diteruskan ke Pemkab
Banyuwangi, agar membantu proses pemulangan.
“Harapan kami dimakamkan di kampung halaman, semoga saja pemulangan putri saya bisa lancar,” harapnya. (radar)
Posting Komentar