Warga Tuntut Direkrut Proyek Pelabuhan
https://banyuwanginews1.blogspot.com/2017/05/warga-tuntut-direkrut-proyek-pelabuhan.html
Salah satu warga minta dilibatkan dalam proyek pembangunan di Pelabuhan Pancer, kemarin.
PESANGGARAN -Acara sosialisasi pengerjaan pembangunan lanjutan untuk
Pelabuhan Pancer di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, yang
digelar di aula Instalasi Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan (IP2SKP) Pancer, itu menjadi ajang warga untuk dilibatkan
dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Warga menyebut dalam pengerjaan proyek pelabuhan yang digarap Pemerintah
Provinsi Jatim itu, selama ini banyak dikeluhkan warga dengan banyaknya
jalan rusak dan debu yang mencemari lingkungan.
“Debu-debu dari kendaraan proyek menganggu warga,” cetus Suryadi, salah
satu tokoh masyarakat Pancer. Suyadi meminta pada pelaksana proyek yang
akan mengerjakan proyek, untuk menjaga debu di jalanan tidak mengotori
lingkungan. Selain itu, jalan raya di daerahnya tidak rusak. “Setiap
hari jalan harus disiram,” katanya.
Pernyataan itu, mendapat dukungan dari Pj Kepala Desa Sumberagung
Suryanto. Dalam sosialisasi itu, dia menyampaikan dalam pengerjaan
proyek tentu akan membutuhkan tenaga kasar.
“Saya berharap warga dilibatkan. Kalau
cuma usung-usung kan bisa,” ujarnya. Kepala IP2SKP Pancer, Desa
Sumberagung, Heru Prasetyo, mengatakan pembangunan untuk pelabuhan
Pancer akan dilanjutkan. Untuk itu dilakukan sosialisasi ini.
“Pambangunan di Pelabuhan Pancer akan
segera dilanjutkan,” ucapnya. Heru menyebut, potensi perikanan selain
benur, di daerah perairan Pancer itu di tahun 2015 mencapai 3.500 ton.
Jumlah itu, dipastikan akan meningkat jika kondisi pelabuhan semakin
baik dan memadai untuk berlabuh kapal yang lebih besar.
“Pembangunan pelabuhan ini untuk
persiapan menampung kapal besar dengan bobot di atas 30 GT,” ungkapnya.
Saat ini, terang dia, banyak kapal dari daerah lain seperti Benoa,
Bali, tidak bisa bersandar di Pelabuhan Pancer karena pelabuhan yang
kurang memadai. Padahal, kapal besar itu berharap bisa melelang hasil
tangkapannya di Pancer.
“Kapal dari Benoa mau ke sini (Pancer)
tidak berani,” jelasnya. Dampak pembangunan seperti jalan rusak dan
debu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pelaksana dan dinas pekerjaan
umum (PU) untuk perbaikan dan antisipasi dampak.
“Sekarang yang dikeluhkan akses jalan,
kita akan sharing membangun jalan empat kilometer dari pelabuhan sampai
Pulau Merah,” ucapnya. Terkait keluhan debu, Heru mengaku sudah
menyiapkan penyiraman. Untuk kegiatan itu, warga yang bersedia melakukan
juga akan diakomodasi.
“Sudah ada alatnya, warga kalau ada yang
mau menyiram bisa disampaikan ke pelaksana proyek,” ungkapnya.
Perwakilan dari pelaksana proyvek, Andik SAP, mengatakan pada prinsipnya
akan mengakomodir permintaan warga untuk dilibatkan itu.
Hanya saja, saat ini pengerjaan dalam
pembangunan Pelabuhan Pancer ini semua menggunakan alat berat. Dan itu,
untuk tenaga operator harus memiliki skill khusus. “Dalam beberapa hal,
kita akan melibatkan warga lokal,” janjinya. (radar)
Posting Komentar